Selasa, 22 Maret 2011

Manajemen Produksi Dalam Agribisnis "Material Handling"



MANAJEMEN PRODUKSI
”MATERIAL HANDLING”




OLEH :
ERNHIS PURNAMA SILALAHI
KAROLINA NUMBERI









JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN DAN TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI PAPUA
MANOKWARI
2009



1. Arti dan tujuan Material Handling

            Terdapat banyak sekali definisi atau pengertian yang diberikan untuk material handling. Walaupun demikian secara sederhana dapatlah dikatakan, bahwa material handling merupakan kegiatan mengangkat, mengangkut, dan meletakkan bahan-bahan/barang-barang dalam proses didalam pabrik, kegiatan mana dimulai dari sejak bahan-bahan masuk atau diterima dipabrik sampai pada saat barang jadi/produk akan dikeluarkan dari pabrik.

            Tujuan material handling adalah mencapai pemindahan bahan-bahan yang tertib dan teratur.

2. Biaya Material Handling

            Apabila didalam kegiatan produksi terdapat kesalahan dalam memindahkan/menghendle bahan-bahan/barang-barang yang di proses sehingga menyebabkan biaya material handling menjadi demikian besar dan waktu pemindahan(handling time) menjadi begitu panjang, maka hal ini akan mengakibatkan biaya produksi juga akan menjdi lebih besar dan waktu produksi menjadi lebih panjang. Oleh karena itu kegiatan material handling dapat dilaksanakan dengan biaya serendah atau seefisien mungkin, dan ini merupakan tugas seorang manager produksi.

            Adapun biaya material handling terdiri dari upah orang yang memindahkan bahan/ barang(material handler), biaya investasi dari berbagai alat pemindah bahan yang digunakan, dll.

3. Efisiensi dalam Material Handling.

3.1 Sebab-sebab adanya pemborosan yang besar dalam biaya  material handling
Ø  Adanya kelambatan aliran atau jalannya bahan-bahan yang sedang atau akan dikerjakan dalam proses produksi. Dengan adanya keterlambatan ini, maka akan menambah biaya baik karena penambahan dalam waktu pengerjaan, maupun karena penambahan dalam jumlah uang yang dikeluarkan. Dari keterangan ini dapatlah kita ketahui bahwa apabila terdapat kelambatan dalam aliran atau jalannya bahan-bahan, maka hal ini dapat menunjukkan bahwa material handlingnya jelek atau tidak efisien. Oleh karena itu pimpinan bagian produksi (production manager) haruslah memperhatikan adanya bahan-bahan secara kotinue dan menjaga tetapnya aliran dari bahan-bahan tersebut.
Ø  Adanya pemborosan dalam menghandle bahan-bahan dibagian pemeliharaan (maintenance department), yang disebabkan karena kurangnya pengawasan langsung (direct supervision) dalam menyusun barang-barang dan memindahkan barang-barang ini. Akibatnya biaya material handling di bagian ini menjadi lebih besar dari seharusnya.


3.2 usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk mengurangi atau memperkecil biaya material handling.
Ø  Pekerjaan material handling yang tak dapat dihindarkan/dikurangi harus dimekanisasikan, seperti dengan menggunakan ban berjalan (conveyor) atau forktruck/forklift)
Ø  Alat-alat handling harus dipilih berdasarkan pertimbangan ekonomi atau efisiensi dan dapat berguna bagi kepentingan keseluruhan pabrik.
Ø  Dalam mempersiapkan plant lay out baru atau memperbaiki lay out yang ada, semua pekerjaan material handling harus direncanakan dengan baik.

            Dalam masalah material handling ini perlu pula diperhatikan dan di pertimbangkan bahwa :
  1. uang yang dikeluarkan untuk pemindahan/handling bahan akan hilang untuk selama-lamanya , sedangkan uang yang dikeluarkan untuk membeli alat-alat handling (handling devices) yang digunakan akan kembali dalam bentuk saving.
  2. penyelidikan perlu dilakukan untuk memnungkinkan diadakannya perbaikan guna mengurangi pemborosan dalam biaya material handling. Perbaikan yang mungkin dilakukan dapat berupa perbaikan dalam pergerakan bahan(material movement) dan perbaikan dalam alat-alat handling yang digunakan serta orang-orang yang melaksanakannya.

4. Bagian Material Handling

             Adapun tugas-tugas dari bagian Material Handling meliputi :
  1. mengadakan peyelidikan dan analisa untuk dapat menentukan bagaimana kegiatan material handling dilakukan sehingga dapat lebih efisien.
  2. merencanakan, mengadakan pengujian dari perkembangan alat-alat material handling yang baru.
  3. memberikan nasehat-nasehat/rekomendasi mengenai perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan dalam cara-cara pemindahan bahan(material handling) dan dalam pemasangan perlengkapan atau peralatan handling yang baru.
  4. mengikuti pelaksanaan dan memuat laporan mengenai pemasangan perlengkapan atau peralatan handling yang baru tersebut.

5. Material Handling yang baik dan efisien

            Suatu sistem dari pada material handling yang baik dan efisien akan memberikan keuntungan-keuntungan atau sumbangan kepada pabrik secara efektif dengan  cara :
  1. biaya handling menjadi lebih murah atau mudah. Sudah jelas bahwa perbaikan dalam metode material handling akan mengurangi biaya-biaya, karena :
Ø  barang-barang atau bahan-bahan dapat bergerak lebih cepat, dan
Ø  tenaga kerja yang digunakan lebih hemat atau lebih sedikit.
  1. hasil yang dapat di tampung oleh pabrik lebih banyak. Dengan menggunakan ruangan yang lebih efektif terutama overhead space seperti penggunaan ban berjalan, maka akan lebih banyak barang-barang yang dapat di produsir atau peningkatan daripada kapasitas bangunan.
  2. berkurangnya waktu yang tidak produktif. Bila barang-barang bergerak atau mengalir dengan lancar maka waktu menganggurnya mesin-mesin dan tenaga kerja dapat dihindarkan  atau dikurangi.
  3. mempertinggi keselamatan para pekerja dan mencegah kerusakan dari pada barang-barang yang dihasilkan.

6. Material Handling yang kurang baik atau jelek dan tidak efisien.

            Adapun sifat-sifat atau ciri-ciri dari material handling yang kurang baik atau jelek dan tidak efisien antara lain :
  1. bahan-bahan atau barang-barang dibongkar dan dipindahkan dengan tangan.
  2. lebih banyak barang-barang yang dikirimkan dari pada yang datang/diterima.
  3. adanya barang-barang atau bahan-bahan yang sering rusak pada waktu bongkar/muat atau pemindahan.
  4. adanya kekacauan dibagian produksi karena banyaknya barang-barang yang tertimbun untuk menunggu diangkut atau dipindahkan.
  5. tidak ada batas samapi setinggi manan barang-barang boleh ditimbun.

7. Peralatan Material Handling

            Peralatan material handling yang biasanya digunakan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
  1. Fixed Path Equipment yaitu peralatan material handling yang sudah tetap digunakan untuk suatu proses produksi, dan tidak dapat digunakan untuk maksud-maksud lain.
  2. Varied Path Equipment yaitu peralatan material handling yang sifatnya fleksibel dapat dipergunakan untuk bermacam-macam tujuan dan tidak khusus mengangkut atau memindahkan barang-barang tertentu.

8. Faktor-faktor Material Handling yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan peralatan pabrik (plant lay out)

            Adapun faktor-faktor material handling yang perlu dipertimbangkan dalam plant lay out yang baru antara lain:
  1. disediakannya gang-gang kecil atau ruang gerak yang cukup lebar untuk menempatkan dengan aman jenis-jenis peralatan yang mekanis, dan dapat menampung muatan yang terbesar yang diharapkan cukup bagi tempat bergerak orang-orang yang berjalan sejajar.
  2. jangan sekali-kali meletakkan bahan-bahan lepas diatas lantai, kecuali bila tidak dapat dihindarkan sama sekali, karena hal ini membutuhkan pekerjaan dengan tangan untuk mengangkut dan membongkar bahan-bahan tersebut setiap kali dipindahkan.
  3. merencanakan pos-pos pengawasan sebagai suatu bagian dari arus pekerjaan.


GOD BLEES U (^_^)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar