Minggu, 19 Juni 2011

Valuta Asing (Landasan Perdagangan Internasional)

Nama : Ernhis Purnama Silalahi
Nim : 200721009
Program studi : Sosek Pertanian

Soal :

1. Jelaskan pasar valuta asing?
2. Jelaskan permintaan dan penawaran valuta asing?
3. Jelaskan harga keseimbangan valuta asing?
4. Dimana sajakah penawaran valuta asing terjadi?
5. Bagaimana spekulasi penawaran valuta asing memanfaatkan keadaan kebijakan Pemerintah dalam hal kurs mata uang (devaluasi untuk memperoleh keuntungan)?

Jawab :
1. Pasar valuta asing adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam transaksi penukaran mata uang. Pasar valuta asing pada prinsipnya tidak berbeda dengan pasar komoditi, jadi dalam hal ini uang (valuta asing) dianggap sebagai komoditi. Pasar valuta asing berfungsi sebagai : mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana, memudahkan pelaksanaan kontrak/perjanjian jual beli, dan mengurangi resiko kerugian karena terjadinya perubahan nilai tukar (hedging).

2. Seperti halnya prinsip ekonomi pada komoditi/barang, permintaan valuta asing adalah jumlah valuta asing yang diminta mempunyai hubungan yang berbalikan dengan harga valuta asing (kurs), sedangkan penawaran valuta asing adalah jumlah valuta asing yang ditawarkan mempunyai hubungan searah dengan harga valuta asing (kurs).

3. Harga keseimbangan (kurs keseimbangan) adalah kurs dimana jumlah valuta asing yang diminta sama dengan jumlah valuta asing yang ditawarkan.

4. Penawaran valuta asing terjadi jika harga valuta asing (kurs) itu tinggi.

5. Devaluasi adalah kebijakan Pemerintah menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Hal ini berarti harga valuta asing tinggi di dalam negeri rendah maka penawaran valuta asing menjadi rendah.

--God bless--

Ekonomi Manajerial

Nama : Ernhis Purnama Silalahi
Nim : 200721009
Program Studi : Sosek Pertanian

Soal :

Jelaskan hubungan antara suku bunga, daya beli dan inflasi pada pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli?

Jawab :

1. Pasar Persaingan Sempurna
Jika suku bunga ↑ maka investasi ↓ dimana tabungan akan ↑, permintaan masyarakat untuk memegang uang tunai ↓, jumlah uang beredar ↓, daya beli masyarakat ↓, harga barang dan jasa ↓ menyebabkan inflasi ↓
begitu pula sebaliknya!!

2. Pasar Monopoli
Jika suku bunga ↑ atau ↓ investasi akan tetap ↑ dan tabungan akan ↓, permintaan masyarakat untuk memegang uang tunai ↑, jumlah uang beredar ↑, daya beli masyarakat ↑, harga barang dan jasa ↑ menyebabkan inflasi ↑.
Hal ini terjadi karena naik turunnya suku bunga tidak akan mempengaruhi produsen tersebut untuk menjalankan usahanya atau tidak karena hanya produsen tersebut yang menguasai pasar dan bahan baku (satu-satunya produsen) sehingga produsen di pasar monopoli tetap melakukan usahanya (investasi ↑). Begitu pula dengan konsumen yang berada di pasar monopoli, dimana dia membutuhkan uang untuk membeli barang dan jasa sehingga naiknya suku bunga tidak membuatnya tertarik untuk menabung.

--God bless--

Penjadwalan Proyek (Perencanaan & Evaluasi Proyek)

Nama : Ernhis Purnama Silalahi
Nim : 200721009
Program Studi : Sosek Pertanian

PENJADWALAN PROYEK

Penjadwalan proyek adalah salah satu aspek penting dari perencanan dimana penjadwalan lebih menitik-beratkan kepada pendeteksian tentang apa yang mesti dilakukan, kapan mesti dimulai, dan diharapkan kapan mesti selesai. Penjadwalan proyek sangat membantu melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi proyek. Suatu jadwal proyek yang dipersiapkan atas dasar ciri-ciri dan kegiatan proyek akan mempermudah pelaksanaan.

Langkah-langkah pembuatan suatu bagan penjadwalan proyek :
Pertama : Tentukan tingkat kedetailan dari kegiatan proyek yang akan dimasukkan dan ditunjukkan dalam bagan.
Kedua : Identifikasikan urutan logis dari aneka ragam tugas-tugas dan kegiatan yang akan dikerjakan.
Ketiga : Perkirakan lamanya waktu untuk setiap kegiatan dan penugasan dengan suatu anggapan bila kegiatan tersebut anda/atau ahlinya yang akan melakukan.
Keempat : Buatlah penjadwalan dalam bentuk draft atas dasar tahun kalender dan tahun anggaran. Dengan anggapan bahwa sumber dana/tenaga dari unit-unit atau organisasi yang terlibat berjalan lebih baik atau minimal sebagaimana adanya.
Kelima : Diskusikan penjadwalan draft tersebut dengan wakil dari unit-unit dan atau organisasi yang ada kaitan eratnya dengan proyek yng bersangkutan. Dalam proses ini kemungkinan besar akan terjadi penyesuaian-penyesuaian.
Keenam : Kembangkan penjadwalan akhir yang lebih realistis atas dasar langkah-langkah sebelumnya.
Ketujuh : Adakan perubahan-perubahan serta perbaikan-perbaikan tentang hal-hal yang membutuhkan keputusan dan consensus dari pihak-pihak lain.

1.1 Penjadwalan Gantt (Gantt Charts)
Seperti halnya dengan sistem penjadwalan yang lain, Gantt juga yakin dengan sistem penjadwalan yang lain, Gantt juga yakin dengan sistem yang disebut “The Gantt (Bar) Charts. “Gantt Charts” mempermudah perencanaan dan pengelolaan proyek. Dapat dikatakan bahwa Gantt Charts ini adalah sistem penjadwalan yang paling sederhana dan yang digunakan berbagai kalangan yang terlibat dalam pengelolaan proyek.
Gant Charts juga dapat digunakan untuk membuat suatu jadwal pada tingkat program atau untuk membuat suatu jadwal pada tingkat program atau untuk beberapa proyek terpadu dan dalam jangka menengah. Jadwal proyek ini dapat digunakan sebagai tolak ukur atas perkembangan program dari tahun ke tahun, untuk mengetahui persentase kemajuannya.



 Keuntungan penggunaan Giantt Charts :
1) Penampilannya sederhana
2) Tidak rumit
3) Mudah membuatnya
4) Mudah menghitung lamanya waktu
5) Perkembangan proyek atau kegiatan mudah diperkirakan dengan persentase
6) Bagannya kecil, dan
7) Mudah dimengerti oleh para ahli/non ahli

 Kelemahan penggunaan Giantt Charts :
1) Terlalu sederhana bagi proyek besar
2) Perkiraan persentase sering tidak member arti
3) Kegiatan sering digambarkan secara ngambang
4) Indikator pelaksanaan kritis tidak nampak
5) Hubungan antar kegiatan tidak nampak
6) Sulit untuk mengecek ketepatannya
7) Sulit untuk merubah sesuai dengan perkembangan

1.2 Penjadwalan Milestone (Milestone Charts)
Penjadwalan Milestone ini adalah sistem penjadwalan yang dibuat sesudah Gantt Charts dengan sedikit perbaikan. Keunikannya ialah “Milestone”- suatu hal yang khusus dan penting dalam proyek yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pelaporan. Hal yang khusus dan penting ini berguna bagi para pembuat keputusan diberbagai tingkatan yang erat sekali hubungannya terhadap kesuksesan proyek.

 Keuntungan penggunaan “Milestone Charts”
1) Penampilannya sederhana
2) Tidak rumit
3) Mudah membuatnya
4) Mudah memperkirakan lamanya waktu
5) Indikator pelaksanaan kritis dicoba ditunjukkan
6) Bagannya dapat diperbesar/ atau diperkecil sesuai keinginan
7) Mudah dimengerti oleh banyak orang
8) Mempersiapkan sebuah struktur sistem pelaporan bagi manjemen selama pelaksanaan

 Kelemahan penggunaan “Milestone Charts”
1) Terlalu sederhana bagi proyek besar
2) Perkiraan persentase sering tidak member arti
3) Kegiatan sering digambarkan secara ngambang
4) Kaitan antar kegiatan tidak ditunjukkan
5) Tidak mudah mencek ketepatannya.



1.3 PERT/CPM (Program Evaluation and Review Technique/Critical Path Method)
PERT/CPM adalah gambaran kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang diharapkan akan terjadi yang dibuat secara kronologis dan dengan kaitan logis. Untuk dapat lebih mengetahui PERT/CPM ada beberapa konsep dasar yang penting diketahui antara lain :
1) Jaringan kerja (network).
2) Peristiwa (events)
3) Kegiatan (activities)
4) Waktu luang (slack)
5) Kegiatan semu (dummy activity)
6) Merge point
7) Burst point

 Keuntungan penggunaan PERT/CPM
1) Proyek yang rumit sekali dapat disederhanakan dalam bentuk penjadwalan
2) Kaitan antar kegiatan dan peristiwa ditunjukkan secara jelas.
3) Indikator pelaksanaan kritis ditunjukkan
4) Analisa program dapat dilakukan dari saat ke saat
5) Dapat menunjukkan potensi-potensi penyimpangan sebelum terjadi
6) Dapat menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu penyimpangan di masa dating
7) Mempersiapkan sebuah sturktur sistem pelaporan bagi manajemen selama pelaksanaan
8) Mudah untuk menyesuaikan perubahan
9) Mudah menghitung persentase pekerjaan yang telah selesai.

 Kelemahan penggunaan PERT/CPM
1) Penampilannya rumit dan berorientasi matematis
2) Sukar dimengerti oleh orang awam
3) Banyak menggunakan terminologi teknis
4) Membutuhkan latihan singkat (2 atau 3 hari)
5) Pembuatan bagan memerlukan keterampilan dan seni tersendiri


--Gbu--

Biaya Modal (Pembiayaan Perusahaan Pertanian)

Nama : Ernhis Purnama Silalahi
Nim : 200721009
Program studi : Sosek Pertanian

BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL)

A. MODAL INDIVIDUAL
1. Biaya Hutang (Cost of Debt)
Biaya hutang (cost of debt) merupakan biaya yang kita tanggung karena kita menggunakan sumber dana yang berasal dari pinjaman. Meskipun yang sering dihitung biaya modal dari pinjaman adalah biaya hutang untuk hutang jangka, tetapi sebenarnya baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek sama-sama mempunyai biaya modal (meskipun besarnya mungkin tidak sama). Biaya hutang ini kita beri notasi Kd

2. Biaya Saham Preferen
Saham preferen adalah jenis saham yang memberikan penghasilan tetap, berupa dividen saham preferen kepada para pemiliknya. Dibandingkan dengan pemilikan obligasi, maka bagi para investor sebenarnya sama saja, karena keduanya memberikan penghasilan yang tetap sifatnya. Namun dari pertimbangan perusahaan, kedua jenis modal ini tidak sama biayanya. Karena saham preferen merupakan modal sendiri, maka dividen tersebut diambilkan dari laba bersih setelah pajak. Dengan kata lain, dividen ini tidak bersifat tax deductible. Kedua, karena saham ini merupakan modal sendiri dalam peristiwa penghentian operasi perusahaan, pemilik saham preferen akan menerima bagian setelah pemilik obligasi dilunasi. Dengan demikian, maka resiko saham preferen akan sedikit lebih besar daripada resiko obligasi. Karena itu biaya modal saham preferen kita beri notasi Kp akan lebih besar daripada Kd (biaya hutang sebelum pajak). Kalau kita masukkan faktor pajak, maka biaya hutang ini akan menjadi lebih kecil apabila dibandingkan dengan biaya saham preferen.

3. Biaya Saham Biasa
Biaya modal ini merupakan biaya modal yang paling sukar diukur. Ada beberapa pendekatan yang biasa dipakai dalam menkasir berapa besarnya biaya modal sendiri yang berasal dari saham biasa. Kita beri notasi biaya modal ini sebagai ke. Biaya modal sendiri ini bias kita definisikan sebagai tingkat keuntungan minimal yang harus diperoleh suatu investasi yang dibelanjai dengan modal sendiri, agar harga saham perusahaan tersebut tidak turun. Kita bisa menaksir besarnya biaya modal ini dengan formula yang dikemukakan oleh Gordon, atau dengan menggunakan CAPM.

4. Biaya Laba Yang Ditahan
Pada prinsipnya biaya laba yang ditahan sama dengan biaya modal sendiri dari saham biasa. Yang membedakan adalah adalah bahwa kalau perusahaan menggunakan laba yang ditahan perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra apapun, tetapi kalau membagikan laba dan kemudian mengeluarkan saham baru, harus menanggung biaya pengeluaran saham yang biasa disebut sebagai floatation cost. Semakin besar floatation cost ini, semakin besar selisih antara biaya laba yang ditahan dengan biaya saham biasa (baru).

B. MODAL RATA-RATA TERTIMBANG
Kalau kita menggunakan anggapan bahwa usulan investasi tersebut dibelanjai semuanya dengan modal sendiri, maka jelas yang menjadi cut off rate-nya adalah biaya modal sendiri untuk perusahaan yang tidak menggunakan hutang. Sebaliknya kalau kita menyadari bahwa investasi tersebut dibelanjai dengan modal sendiri dan modal pinjaman, maka mestinya cut off rate-nya adalah bukan biaya modal sendiri dari perusahaan yang menggunakan modal sendiri semua. Cut off rate yang dipakai disini mestilah mempertimbangkan biaya modal baik dari hutang maupun dari modal sendiri (dari perusahaan yang menggunakan hutang).

C. ADJUSTED NET PRESENT VALUE SEBAGAI ALTERNATIF PENGGUNAAN BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG.
Brealy dan Myers memberikan metode alternative untuk mangkaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan. Dengan kata lain, metode ini dipergunakan untuk menilai profitabilitas usulan investasi yang dibelanjai dengan modal sendiri dan modal pinjaman. Mekanisme metode ini adalah sebagai berikut :

Adjusted NPV = Base Case NPV + NPV tambahan karena keputusan pembelanjaan

Yang dimaksud dengan base case NPV adalah NPV yang dihitung kalau proyek tersebut dibelanjai dengan modal sendiri 100%. Sedangkan NPV tambahan karena keputusan pembelanjaan merupakan manfaat/keuntungan yang diterima oleh proyek karena menggunakan hutang.


_____GOD BLESS_____

Manajemen Usahatani (Teknologi)

Nama : Ernhis P Silalahi
Nim : 200721009
Program studi : SOSEK
Mata Kuliah : Manajemen Usahatani

1.Pengertian Teknologi

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik.
Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Meskipun demikian, penemuan yang sangat lama seperti roda juga disebut sebuah teknologi.
Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan( dan pengetahuan kita tentang apa yang bisa diproduksi).

2. Jenis-Jenis Teknologi

Teknologi pertanian terdiri dari tiga bagian
1. Teknologi pangan
2. Teknologi industri
3. Teknik pertanian

Teknologi pangan adalah teknologi pembuatan tempe, tahu, kecap, yogurt, mentega,minyak goreng, es krim, pokoknya semua yang berhubungan dengan makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan.

Teknologi Industri adalah teknologi pembuatan sabun, kosmetik, biodiesel, bioetanol, dsb atau teknologi industri yang bahan bakunya berasal dari pertanian.

Teknik Pertanian adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keteknikan yang mendukung suatu proses pertanian,mulai dari benih atau bibit sampai dengan hasil dari pertanian tersebut(panen atau limbah). Misalnya traktor, irigasi,alat panen, alat proses untuk hasil panen, pengelolaan limbah, energi, dsb.

3. Peran Teknologi dalam Pertanian

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Departemen Pertanian, Ati Wasiati mengatakan, agar Indonesia tidak mengalami krisis pangan, perlu teknologi pertanian yang menjamin peningkatan dan pengamanan produksi pangan. Untuk mengatasi masalah tersebut, departemen pertanian bekerja sama dengan organisasi nonprofit, CropLife, membekali para petani dengan teknologi pertanian 2010. Kerja sama itu bertujuan memperluas program pelatihan bagi petani melalui praktik pertanian yang baik. Program tersebut bisa melipatgandakan hasil panen dan petani bisa menikmati kenaikan penghasilan hingga 50 persen. Begitu pula, infrastruktur pertanian perlu sekali agar petani bisa meningkatkan produktivitas hasil panen. Teknologi pertanian bisa membantu petani memproduksi lebih banyak tanaman pangan. Terlebih lagi bila ditunjang oleh biaya produksi per hektar yang lebih rendah. Dengan kata lain, teknologi pertanian berperan besar dalam meningkatkan dan mengamankan produksi pangan nasional.